Semakin dalam penderitaan terukir, semakin banyak pula kebahagiaan.
Bukankah cangkir yang terisi anggurmu adalah cangkir yang terbakar dalam pembakar pot?
Dan bukankah kecapi yang menyejukkan jiwamu adalah kayu yang dilubangi oleh pisau?
Ketika kau bahagia, lihatlah dalam-dalam hatimu dan kau akan menemukan bahwa yang telah memberimu penderitaanlah yang dapat memberimu kebahagiaan.
Ketika kau menderita, lihat lagi dalam hatimu, dan kau dapat melihat dalam kebenaran bahwa kau menangisi apa yang telah menjadi kegembiraanmu.
No comments:
Post a Comment