Wednesday 27 August 2014

DEWIKU


oleh: Ibnu Sinyal
pagi buta saat semua anak dikelasnya sibuk menyalin pe-er dikelas ardhi tampak gelisah mondar mandir didepan kelas sesekali wajahnya menatap kearah pintu gerbang dan wajahnya pun kembali murung. wajah ardhi semakin

cemas saat matahari mulai meninggi.. dan wajahnya mulai cerah saat dia melihat seorang gadis manis dengan tas

selempang berjalan kearahnya.. gadis itu zara gadis yang sedari pagi dia tunggu-tungu kehadiranya dengan mimik

sumringah ardhi menyambutnya.. "hai kemana aja sih jam segini baru datang aku kan kuatir ntar kamu telat trus dihukum" koar ardhi begitu

zara ada didepannya. zara tampak bersikap dingin dan mengambil sesuatu dari dalam tas selempangnya , zara mengeluarkan buku tugas

kimianya lalu menyerahkannya pada ardhi.

"udah gak usah basa-basi kamu nungguiin aku mau nyontek pe-er kan nich..." ujar zara dingin.

" hee hee tau aja kamu,, abis semalam aku ketiduran" bales ardhi cengengesan.

"ketiduran kok tiap hari bilang aja.. males buruan salin deh ntar keburu masuk lagi "

" ya udah ku nyalin dulu ya makasih he..he"

"iya " ujar zara males karna udah hampir tiap hari ardhi selalu begitu, manis saat ada butuhnya..

ardhi melesat pergi mencari tempat yang aman untuk menyalin tugas . sementar zara masuk kedalam kelas yang riuh oleh mahluk2 malas yang

belum mengerjakan pe-er . mereka duduk menbundar mengelilingi sebuah buku yg pe-ernya sudah dikerjakan. sambil sesekali melirik jam

dinding lalu buru-buru kembali menyalin dengan raut muka yang pucat pasi takut bel keburu berbunyi .. sebelum mereka sempat menyalin

semua .. ditengah kapanikan teman 2nya yang saling tarik - buku catatan itu .. tiba2 ardhi muncul sambil menggedor-gedor papan tulis.

"to..tok huh gimana negara kita mau maju kalo terus-terusan begini.. pe-er dikerjakan dirumah hoi.." koar ardhi menambah panik seluruh

suasana yang langsung mendapat reaksi keras dari temen2nya yang kalang kabut menyalin tugas disisa-sisa waktu mereka.

"huuuuuh kayak lo ya nggak aja..!"Protes anak-anak sewot campur panik

ardhi berjalan penuh kemenangan diantara kerumunan temen_temannya yang panik bukan kepalang membayangkan seandainya tidak selesai

 menyalin bakalan digantung MR . yon sebutan mereka untuk guru kimia mereka yang galaknya naudubilliah.. ia langsung menghampiri zara

yang tersenyum geli melihat tingkah ardhi.

"huh makasih ya za atas pengertian lo..! nih bukunya " ujar ardhi yang menyalin lebih cepat karena bukunya gak rebutan dan emang sudah

terbiasa nyalin pe-er dengan waktu yang singkat

"perez lo kalo gini aja maniis banget ! coba kalo gak butuh pasti aku cuekin, dasar"

"ow-ow nggak akan dan mungkin ardhi nyuekin gadis multi talent kayak kamu za" koar ardhi dengan rayuan basinya, karna zara udah terlalu

sering digituin .

"ugh ga ada yang lain apa"

"hee belum ngarang nich kasih ide donk..! " koar ardhi cengngesan.

"mmm dhii!" panggil zara malu-malu.

" apaa!"

" aku bisa minta tolong nggak ? tapi kalo nggak bisa juga nggak papa koq" ucapnya ragu-ragu.

" ya ampun za.. ! kalo aku bisa pasti aku mau apaan sih" tanya ardhi penasaran .

"bener nih"

" yakin deh.. apasih yang nggak buat lo auww"

tiba-tiba ardhi di cubit keraas sama zara.

" gombal.. lo..! mm ntar sore anterin ketoko bukunya bisa kan " pinta zara penuh harap.

" ntar sore" ardhi tampak mikir2 sementara zara berharap2 cemas.. " bisa ..! aku anterin" ujar ardhi mantap.

" bener loya awas lo..! jam tiga sore yaa"

" siip! tapi beliin bensin ya lagi bokek nih hee hee!" ujar ardhi cengengesan.

"dasar pelit ! kalo buat cewek lain aja nggak bokek"
-------------------- ----------------------- ---------------------------------------------

dan benar sore hari ardhi menepati janjinya mengantarkan zara ketoko buku mereka berpisah zara sibuk dirak buku tentang sains sementara

ardhi sibuk membaca komik sinchan yang sudah kebuka dasar nggak mau rugi ardhi membaca dengan asyiknya tanpa ada rencana buat beli.

hinga akhirnya ada tangan lembut yang menyentuhnya.

"hei dhii balik yuk" ujar zara mengagetkan ardhi yang lagi asyik baca komik.

" eh udah selesai za nyari bukunya cepet amat"

" ya aku kasian ma kamu pasti bosen nungunya"

"nggak koq' justru aku seneng jadi bisa baca komik gratis hee hee"

zara tersenyum geli melihat ardhi yang udah gede ternyata masih suka baca sinchan.

"sukur deh nih aq ad sesuatu buat kamu.." ujar zara menyerahkan sebuah buku kumpulan rumus-rumus ipa..

"oh makasih za. kebetulan aku juga nyari buku ini lo" ujar ardhi basa basi padahal baru liat sampulnya aja ardhi udah pusing2 belum menbaca

bisa meriang dia.  tapi karena zara yang ngasih ardhi pura-pura suka.

" dhi aku ngasih ini berharap dengan ini kamu mulai mau ngerjain tugas-tugas kamu sendiri..! jangan ngandalin aku terus bentar lagi kan UAN..

maaf ya dhi bukannya aku gak mau nyontekin kamu terus tapi aku pengen kamu sukses dhi..! karna aku nggak mungkin akan bantuain kamu

ngerjain tugas terus" terang zara panjang lebar , membuat ardhi terdiam tak menyangka zara sebegitu memikirkanya, ardhi jadi merasa

bersalah selama ini hanya memanfaatkan zara yang begitu baik padanya.

ardhi masih terdiam tak bisa berkata-kata apa-apa lagi.

"dhi maaf kalo aku nyinggung kamu, kamu boleh koq nggak nerima ini,, dan nyegat aku tiap pagi buat nyontek pe-er" ucap zara merasa nggak

enak hati melihat ardhi hanya terdiam.

"huuuh kamu bener za aku nggak bisa terus ngandalin kamu ! suatu saat aku harus berdri sendiri maksih atas bukunya .. kamu mau kan nganjari aku"

"pasti dhi......! asal ada uang privatnya aja hee hee" ujar zara cengengesan.

"dasar...!"

------------------ --------------------------- ------------------------------------

zara berjalan santai menuju kelasnya pagi ini
 ardhi masih menyegat dia untuk nyontek pe-er tapi makin jarang-dan jarang ,sampai akhirnya tak pernah lagi menunggu didepan kelas untuk

nyalin pe-er lagi walau zara kadang merasa kehilangan tapi dia senang melihat ardhi bisa berubah.

ardhi tiba-tiba menghampiri bangku zara sesuatu yang belakangan jarang dilakukannya.

"hai za"

" ardhi tumben..! da perlu apa nih" ujar zara yang sebenarnya kangen semenjak ardhi bisa ngerjai semua sendiri ia jadi jarang nyamperin zara
lagi.

"aku kesini gak pengen bicara soal pelajaran lagi .tapi pengen ngajak kamu nonton mau ya.. ya..!" ujar ardhi sambil mengedip-ngedipkan mata

konyol.

"boleeh" jawab zara sanbil tersenyum super manis pada ardhi, ungkapan rasa kangen belakangan jarang berbincang....
***


PENULIS: IBNU SINYAL
ALAMAT FACEBOOK : IBNU SINYAL ALMAGHRIBI
ALAMAT EMAIL        :  RADENSINYAL@GMAIL.COM
..............................................................................................................................................................

No comments:

Post a Comment