Friday 15 August 2014

CINTA YANG TERTUNDA


Namaku Rezki, hari ini adalah hari pertama aku menjadi murid kelas 2 SMA. Hari ini aku sengaja berangkat agak pagi dengan harapan bisa memilih tempat duduk. Setelah sampai di sekolah, ternyata belum terlalu banyak yang berangkat. Lalu aku duduk di teras depan kelasku yang baru sambil menunggu teman yang lain datang. Sesaat kemudian dua temanku yaitu Tintin dan Ari baru sampai di sekolah, dan Ari langsung menyapaku.
"hai ki, sudah memilih tempat duduk belum, kalo belum satu meja sama aku aja" kata Ari kepadaku
"oke lah ri" jawabku
Aku pun duduk sebangku dengan Ari, sementara Tintin duduk sendiri di bangku depan kami sambil menunggu teman yang lainnya datang. Beberapa saat kemudian Obit datang lalu duduk di sampingnya Tintin. Kami berempat pun lalu mengobrol seperti biasa karna sudah saling kenal. Di saat kami berempat sedang asik mengobrol, seorang murid perempuan menghampiri kami lalu berbicara pada Obit
"bit kamu di kelas ini juga .." tanyanya pada Obit
"iya der" jawab Obit
Lalu perempuan itu pergi memilih tempat duduk. Aku penasaran dengan perempuan itu, lalu aku menanyakannya pada Obit.
"siapa dia bit" tanyaku pada Obit
"dia dera, temanku waktu SMP" jawab Obit
"oh .." balasku
Aku lalu terdiam "dia cantik" pikirku dalam hati.
Setelah kejadian itu, aku selalu teringat pada perempuan itu "apa aku suka padanya ya .." pikirku dalam hati.
Hari demi hari berlalu, karna aku dan Dera satu kelas, membuat hubunganku dengan dia menjadi akrab. Setelah itu aku sering chattingan dengan dia, hanya sekedar untuk menambah keakraban dengannya. Dan setelah lama mengenalnya aku menyadari kalo aku memang suka padanya.
Sampai suatu saat, saat kami asik chattingan, Aku mengatakan padanya kalo aku suka padanya.
"der aku suka kamu, mau gak kamu jadi pacar aku"
"benarkah .. kamu enggak bercanda kan ? " jawab Dera
"serius der" balasku
Agak lama gak di balas "sepertinya dia sedang berfikir" pikirku dalam hati. Setelah agak lama dia membalasnya
"ki, kalo kamu bener-bener suka dan pengen jadi pacar aku, kamu harus nembak aku secara langsung di hadapanku tapi pas hari valentine nanti" balasnya
"oke der" balasku
Aku agak senang karna sepertinya dia memberikan harapan atas cintaku padanya.
- - -
Singkat cerita, akhirnya tibalah hari itu, hari valentine. Pada hari itu aku sangat deg-deg an, aku masih bingung bagaimana cara ngomongnya nanti. Aku pun tidak berkomusi dengan dia selama hari itu, karna sangat deg-deg an. Aku berniat mengungkapkannya setelah pulang sekolah, karna malu di lihat teman-teman sekolah. Saat istirahat aku tidak jajan dengan teman-teman, karna aku sibuk merangkai kata-kata yang romantis. Aku juga sudah mempersiapkan coklat yang kubawa dari rumah, yang akan ku berikan saat aku mengungkapkan perasaanku padanya nanti. Aku tidak bisa konsen pada pelajaran hari itu, karna aku sangat gugup dan deg-deg an. Kini jam pulang kurang setengah jam lagi, seakan-akan waktu berlalu begitu cepat. Aku pun semakin deg-deg an.
Aku semakin tidak konsen pada pelajaran jam terakhir itu karna sangat deg-deg an. Lalu aku melihat jam di dinding lagi dan kini jam pulang kurang 15 menit lagi. Tiba-tiba Hp ku yang ku taruh di laci bergetar. Setelah aku buka ternyata pesan dari Dera, setelah aku baca isi pesannya aku sangat kaget dengan pesannya yang di kirimkannya padaku.
"ki kamu gak usah nembak aku aja ya, dan maaf aku udah ngasih harapan kosong"
Aku sangat kaget dan kecewa dengan isi pesan itu. Aku sangat kesal dan tidak membalas pesannya. Aku merasa semua yang sudah kupersiapkan sia-sia.
Ke esokan harinya aku masih di bayang-bayangi rasa sedih dan galau. Aku membencinya dan tak pernah bicara padanya lagi. Aku tak tau, kenapa dia tiba-tiba menolakku dengan alasan tak jelas. Aku terus memikirkan hal itu. Setelah agak lama aku tak berkomunikasi dengannya, aku sering melihat dia bersama murid laki-laki dari kelas sebelah. Karna penasaran, lalu aku tanyakan pada Serin, teman dekatnya Dera
"rin cowok yang sering bareng Dera itu siapa sih" tanyaku pada Serin
"aku gak tau ki, mungkin pacarnya kali" jawabnya
"oh gak tau ya" balasku
Aku masih bingung, "apa benar dia pacarnya Dera ya? apa itu alasan Dera nolak aku?" pikirku dalam hati, Aku terus memikirkannya.
Waktu berlalu, lama-kelamaan akhirnya aku tahu kalo murid laki-laki itu memang pacarnya Dera. Namun aku sudah tidak terlalu perduli lagi, mungkin rasa suka ku padanya sudah mulai pudar. Dan rasa benciku padanya juga sudah mulai hilang.
Aku pun berniat ingin berteman dengannya lagi meski sebatas seorang teman. Aku menghampiri dia di sekolah, waktu istirahat pertama. Dan mengatakan niatku yang ingin berteman lagi dengan seperti dulu.
"der, kita lupakan masa lalu yang tidak menyenangkan di antara kita, kamu mau gak kalo kita berteman seperti dulu"
Aku mengira dia akan membalas pembicaraanku dengan ramah seperti dulu, namun malah sebaliknya.
"alaacch, lebih baik kamu sekarang gak usah ganggu aku lagi" jawabnya
"oke deh der, aku cuma mau minta maaf, aku juga berharap kita bisa berteman lagi denganmu" balasku
Dia tidak membalas ucapanku lalu dia pergi begitu saja. Aku tak tahu apa yang di pikirkannya. Namun aku hanya menanggapi hal itu dengan berfikir positif. Mungkin dia ingin menjaga hubungan dengan pacarnya, dengan cara menjauhiku. Dan aku sadar kalo cinta gak bisa di paksakan dan kelak aku akan temukan cintaku sendiri.

END


 Oleh : R Weliyanto

No comments:

Post a Comment